Halo!
Jadi setelah survei tanggal 31 Maret 2017 kemarin, kami berlima sepakat untuk melanjutkan tugas Character Building kami di Hutan Kota Srengseng untuk 4 pertemuan berikutnya. Hal ini dikarenakan kami merasa sesuai dan lebih tepat daripada melaksakanannya di lokasi RTH atau hutan kota daerah lain. Sesuai kesepakatan kami berlima akan memelihara dua pohon setiap anak, jadi total pohon yang akan kami rawat berjumlah 10 pohon mahoni.
Di pertemuan kedua ini, kami sepakat untuk datang dan bertemu pada hari Sabtu, tanggal 8 April 2017 pukul 10.00 WIB di depan kantor Hutan Kota Srengseng. Setelah lengkap, kami berangkat ke lokasi dimana kami sudah ditemani oleh Pak Nandi, pengawas dan pemelihara tanaman (dan mereka juga mengolah pupuk kompos sendiri, lho!) di Hutan Kota Srengseng. Pak Nandi ternyata sudah membawakan cangkul, pupuk buatan mereka, batang bambu penyangga bibit tanaman, tali raffia, dan beberapa bibit tanaman yang sudah kita tunggu-tunggu!
Langsung saja kami masing-masing mengambil dua bibit pohon milik kami untuk kami masukkan ke lubang yang sudah dicangkul sebelumnya. Cuaca pada hari tersebut sepertinya sedang berpihak kepada kita.Bibit pohon pun kami tanam menggunakan pupuk kompos yang sangat baik dan bagus, buatan Pak Nandi yang merawat Hutan Kota Srengseng. Kata Pak Nandi, pupuk tersebut ia dan rekan-rekannya buat sendiri dari bekas sampah organik yang ada di Hutan Kota Srengseng, ia memiliki alat penggilingnya yang ia letakkan di depan kantor Hutan Kota Srengseng. Sayangnya Pak Nandi hanya membuat pupuk komposnya pada saat stocknya habis saja. Setelah memasukkan bibit pohon dan pupuk ke dalam lubang, barulah kami merapihkan sisi-sisi pohon yang kami tanam agar rapi. Tidak lupa juga menacapkan kedua bamboo membentuk huruf ‘X’ di atas pohon yang kami tanam agar tidak mudah patah ketika tertiup angin.
Tidak hanya menanam pohon, kami juga turut ikut melihat-lihat tanaman yang juga ditanam oleh orang lain. Di Hutan Kota Srengseng sendiri pohon memang sudah banyak, namun harus butuh banyak perawatan karena tidak mungkin semua pohon hanya di rawat oleh Pak Nandi dan rekan-rekannya. Kami merasa senang dapat turut membantu pak nandi menyirami tanaman milik kami sendiri dan beberapa tanaman disekitarnya. Kami harap perbuatan kecil yang kami lakukan ini tidak hanya mampu meringkankan beban Pak Nandi dan rekan-rekannya, tapi juga turut membantu merawat kota Jakarta dengan hijaunya tanaman untuk ibu kota tercinta.
Untuk Absensi bisa dilihat di sini.